KKN dan CINLOK

  • 04:01 WITA
  • Administrator
  • Artikel

Oleh : Agil Kurniawan

NIM: 70200119125

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Abdullah dan Abu Al Husain, Rasulullah SAW pernah bersabda “Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang diniatkan…”

Dalam hadis diatas bisa disimpulkan bahwa setiap apa yang kita  perbuat, tergantung dari niat setiap invidu, karena niat merupakan landasan awal setiap orang akan melakukan sesuatu. Seseorang yang belajar naik sepeda dengan niat agar bisa mengikuti event-event lomba sepeda, kedepannya pasti kesungguhannya akan berbuah hasil denga apa yang diharapkannya. Begitupun dengan sesorang belajar naik sepeda dengan niat hanya untuk belajar mengendarai sepeda, pasti kedepannya akan berhasil mengendarainya.

Salah satu ulama besar islam yaitu Imam Al-Ghazali pernah menjelaskan bahwa, qalbu memiliki insting yang disebut dengan al-nur al-ilahiy (cahaya ketuhanan), dan al-bahsirah al-bathininah (mata batin), yang memancarkan keimanan dan keyakinan. Bahwa qalbu (hati) diciptakan oleh Allah SWT sesuai dengan fitrah asalnya dan berkecendrungan menerima keberadaan diriNYA, qalbu berfungsi sebagai pemandu pengontrol, dan pengendali struktur nafs yang lainnya. Apabila qalbu ini berfungsi secara normal, dengan motivasi dan niatan-niatan yang baik, maka kehidupan manusia menjadi baik dengan fitrah aslinya, berlaku juga dengan sebaliknya, jika niatan-niatan dalam qalbunya buruk maka kehidupan manusia mengikuti fitrah yang telah diniatkan.

Dari penjelasan diatas bisa kita simpulkan bahwa jika sesorang dengan niatan yang baik maka hasil yang akan diperoleh juga, baik begitupun sebaliknya, hal ini juga berlaku saat mahasiswa melakukan salah satu kewajibannya saat berkuliah yaitu Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Pada masa ini kebanyakan mahasiswa yang melakukan KKN memiliki niat yang masih kurang tepat, salah satunya adalah CINLOK atau yang biasa di sebut dengan Cinta Lokasi saat ber-KKN. Hal ini bukan sepenuhnya salah dari mahasiswa itu sendiri, akan tetapi kejadian-kejadian KKN sebelumnya yang menumbuhkan motivasi mahasiswa agar menemukan sang pujaan hatinya di lokasi KKN.

CINLOK sendiri adalah kondisi dimana mahasiswa saat dilokasi KKN mendapatkan sang pujaan hatinya karena dalam suatu kondisi saat ber KKN, saat lawan jenis melakukan kegiatan yang tidak bisa dihindarkan akan melakukan kegiatan Bersama, yang bisa menimbulkan bibit-bibit cinta kedepannya, mulai dari aktivitas masak bersama saat di posko, sampai melakukan kegiatan proker (Program Kerja) bersama-sama. Cinlok saat ber KKN tidak sepenuhnya salah karena bisa menimbulkan semangat bagi mahasiswa dalam melakukan kegiatan, akan tetapi hal ini juga bisa merusak tujuan awal mahasiswa saat ber KKN.

Dalam Islam sendri pacaran merupakan hal yang tidak bisa dibenarkan karena pacaran adalah langkah awal menuju perzinaan. Allah SWT berfirman dalam Al-qur’an surah Al-isra ayat 32: dan janganlah kamu mendekati zina, (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.. dari ayat tersebut bisa kita simpulkan bahwa pacaran merupakan perbuatan yang sangat tidak disukai oleh Allah SWT.

Sebenarnya banyak hal yang dapat terjadi saat ber KKN, bukan hanya CINLOK saja, akan tetapi banyak hal yang kurang tepat yang akan di dapatkan mahasiswa saat ber KKN dikarenakan niat yang sudah tidak benar yang dibawa menuju lokasi KKN.

Oleh karena itu penulis mengingatkan diri sendiri dan seluruh teman-teman yang sedang ber KKN untuk meluruskan niat awal melakukan KKN, perbaiki niat untuk semata mendapatkan berkah ilmu dari Allah SWT dan mendapatkan mengalaman yang luar biasa dari lokasi KKN. Penulis juga berdoa agar setiap mahasiswa dapat selamat saat ber KKN dan dihindarkan dari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Aamiin ya rabbal ‘alamin.

Sebelum menutup, penulis membagikan sebuah hadis dan kunci agar niat selalu dalam keadaan benar dan selalu dalam bimbingan Allah SWT, Rusulullah SAW pernah bersabda: “sesungguhnya hati itu benar-benar bisa berkarat seperti berkaratnya besi. Dikatakan, apa yang dapat membersihkannya?. Beliau bersabda “mengingat kematian dan membaca Al-qura’an”.