PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FKIK
UIN ALAUDDIN MAKASSAR MELAKUKAN SOSIALISASI LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS)
Kamis, 17 Oktober 2019 bertempat di ruang rapat Rektorat
Lt.1 UIN Alauddin Makassar, program studi Kesehatan Masyarakat FKIK UIN
Alauddin Makassar menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Learning Management System (LMS). Kegiatan sosialisasi ini berlangsung
selama 3 jam dimana materi dibawakan oleh staf UPT Pusat Teknologi Informasi
dan Pangkalan Data UIN Alauddin Makassar, ibu Nurlaely Ramdani Kamaruddin, S.Kom dan ibu Besse Faradibah, S.Kom.
Menurut ibu laely, kegiatan sosialisasi Learning
Management System (LMS) sudah empat kali dilakukan di FKIK UIN Alauddin
Makassar yaitu dua kali dilakukan oleh prodi kedokteran, satu kali dilakukan
oleh prodi keperawatan dan kali ini dilakukan oleh prodi kesehatan masyarakat. Adapun
peserta yang mengikuti sosialisasi ini berjumlah 34 orang yang merupakan dosen
tetap baik PNS maupun non PNS.
Sosialisasi tersebut dibuka langsung oleh ketua prodi
kesmas, Bapak Abd. Majid HR Lagu, SKM., M.Kes. Dalam sambutannya, ketua prodi
kesmas menghimbau bahwa mulai semester ini aplikasi Learning Management System (LMS) akan diterapkan di prodi kesmas
dan untuk semester berikutnya, semua dosen prodi kesmas sudah wajib untuk
menggunakan aplikasi Learning Management
System (LMS) dalam proses perkuliahan.
Learning Management System (LMS) adalah aplikasi perangkat lunak
yang dimanfaatkan untuk mengelola pembelajaran, mengirimkan konten, melacak
aktivitas dari daring seperti memastikan waktu pengumpulan tugas, dan melacak
hasil pencapaian mahasiswa.
Aplikasi LMS ini dapat membantu dosen berbagi sumber belajar,
berinteraksi atau berdiskusi dengan siswa, menyampaikan pengumuman, memberikan
tugas maupun ujian, serta memberikan penilaian.
Sedangkan dari segi mahasiswa, banyak pula keuntungan yang diperoleh, antara lain pertama mahasiswa memiliki kesempatan untuk belajar secara mandiri tanpa adanya batasan ruang dan waktu. Kedua sumber belajar tidak terbatas pada satu sumber saja, melainkan bisa diperoleh dari berbagai sumber yang berbeda. Ketiga dapat mengulang materi yang belum dipahaminya di dalam pembelajaran konvensional secara berkala. Keempat lebih termotivasi untuk belajar karena banyak inovasi yang dapat dilakukan di dalam kelas maya, tergantung bagaimana dosen membuat inovasi dalam pemeblajaran yang mampu membuat mahasiswa menjadi tertarik terhadap materi yang diajarkannya. Kelima kejenuhan pada metode pembelajaran konvensional dapat diatasi dengan adanya inovasi pembelajaran menggunakan aplikasi Learning Management System (LMS). Keenam mahasiswa dapat menjawab pertanyaan, berdiskusi tanpa harus melakukan tatap muka, mengirim tugas dan menjawab soal-soal ujian.
Diharapkan dengan adanya sosialisasi penggunaan LMS ini, dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Selain itu, proses pembelajaran lebih terorganisir dan lebih terpantau. Mahasiswa tidak terkendala lagi baik dari segi tempat, waktu dan biaya karena dapat diakses dimana saja, sumber pembelajaran pun lengkap dan terbaru serta pembelajaran yang dilakukan tidak jenuh hanya dilakukan secara konvensional di kelas saja .