Pekan Menyusui Sedunia diperingati setiap tahun pada minggu pertama bulan Agustus, sebagai bagian dari kampanye global yang dipelopori oleh WHO, UNICEF, Kementerian Kesehatan, dan mitra masyarakat sipil di seluruh dunia.
UNICEF Indonesia bersama Jenewa Institute bekerja sama dengan Pemrpv Sulawesi Selatan Madani Indonesia memperingati melalui kegiatan yang mengusung tema “Orientasi Mahasiswa Peduli Gizi: Dukungan Praktik Menyusui Optimal”. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya pemberian ASI bagi tumbuh kembang anak. ASI merupakan sumber nutrisi terbaik yang mengandung antibodi alami serta zat penting untuk mendukung sistem imun, kecerdasan, dan kesehatan jangka panjang bayi. Edukasi sejak masa kuliah diharapkan membentuk generasi muda yang peduli gizi dan siap memberikan dukungan terbaik bagi praktik menyusui di masyarakat.
Kegiatan ini diikuti oleh 5 orang mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat diantaranya Andi Rizqah Kamilah Pangewai, Fahriana Hafiza Ansar, Syahirah Jauziah Kanaya dan Rosmini serta Alisya Nuhairah. Peserta lainnya dari berbagai perguruan tinggi di Sulawesi Selatan. Kegiatan ini diselenggarakan di Hotel Horison Ultima Makassar, Jl. Jend. Sudirman No. 24 Makassar pada Tanggal 28 Agustus 2025.
Peserta mendapatkan materi yang sangat menarik dari berbagai narasumber hebat. Dalam materinya disampaikan bahwa pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama merupakan rekomendasi WHO dan Kementerian Kesehatan Indonesia. Pada periode ini, bayi tidak memerlukan makanan atau minuman tambahan karena semua kebutuhan gizinya sudah terpenuhi melalui ASI. Setelah enam bulan, bayi dapat mulai mendapatkan MPASI bergizi seimbang sambil tetap melanjutkan ASI hingga usia dua tahun atau lebih. Mahasiswa diajak memahami manfaat besar praktik ini agar dapat menjadi agen informasi yang tepat di lingkup keluarga, kampus, dan masyarakat.
Dalam rangkaian kegiatan, peserta tidak hanya mendapatkan materi edukatif, tetapi juga melakukan praktik posisi menyusui yang benar untuk memastikan teknik yang tepat. Mereka juga diajak mengidentifikasi masalah umum pada ibu menyusui, seperti mastitis, pembengkakan payudara, maupun puting terbenam, serta mempelajari langkah-langkah pencegahan dan penanganannya. Pengetahuan ini menjadi bekal penting agar menyusui berjalan nyaman dan efektif, sekaligus mengurangi risiko komplikasi pada ibu.
Sebagai bentuk dukungan nyata, kegiatan ini ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama oleh seluruh peserta untuk mendukung praktik menyusui optimal di lingkungan mereka. Dengan adanya kesadaran, keterampilan, dan komitmen ini, mahasiswa diharapkan mampu menjadi pelopor perubahan menuju generasi yang lebih sehat, cerdas, dan kuat melalui pemberian ASI yang tepat sejak dini.
Penulis : Sukfitrianty Syahrir, SKM., M.Kes
Editor : Andi Rizqah Kamilah Pangewai