Kebutuhan Gizi pada Remaja

  • 11:40 WITA
  • Administrator
  • Artikel

Penulis : Yessy Kurniati, SKM, M.Kes

Remaja menjadi salah satu fase kehidupan yang penting untuk diperhatikan, mengingat pada masa remaja terhadi growth spurt (percepatan pertumbuhan) dan beberapa masalah khusus, seperti kehamilan. Masalah gizi pada remaja sebenarnhya merupakan akibat dari status gizi pada daur hidup sebelumnya. Mulai dari masa 1000 hari pertama kehidupan, balita hingga anak-anak. Sisa-sisa malnutrisi pada masa tersebut akan menjadi beban pada usia remaja. Bayi yang menderita diare dan infeksi saluran napas yang kronis kemudian mampu bertahan hidup, tidak akan tumbuh dengan sempurna. Termasuk dalam hal mental dan psikososial. Ketika remaja, bayi tersebut tidak akan memiliki perkembangan fisik maupun psikis yang normal. Sehingga mereka akan tumbuh menjadi tenaga kerja yang tidak produktif. Selain itu, penyakit lain yang pernah diderita pada masa kanak-kanak, seperti penyakit jantung, tuberkolosis dan rematik sering kambuh pada usia remaja

Remaja putri yang mengalami masalah gizi akan tumbuh menjadi wanita yang tidak sempurna secara fisik. Wanita ini ketika hamil akan berisiko untuk melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) dan berisiko untuk mengalami komplikasi kehamilan dan persalinan. Jika janin yang dikandung dapat tumbuh dengan normal, masalah lain akan muncul karena rongga panggul yang sempit. Jika terjadi di daerah dengan pelayanan kesehatan yang baik, pinggul yang sempit dapat dibantu melalui proses persalinan secara sesar. Namun pada daerah dengan fasilitas persalinan yang terbatas, sehingga ibu harus melahirkan secara normal, maka hal tersebut dapat berisiko menyebabkan partus macet dan membahayakan ibu serta janinnya<!--[if supportFields]> CITATION Ari04 \l 1033

Kebiasaan makan yang diperoleh semasa remaja  akan berdampak pada kesehatan di fase hidup selanjutnya. Kurang zat besi dapat menimbulkan anemia dan keletihan. Kondisi ini akan berkaitan dengan produktifitas dan prestasi. Remaja sangat membutuhkan zat besi. Bagi remaja putri, kebutuhan zat besi akan menjadi lebih tinggi. Karena adanya zat besi yang dikeluarkan saat menstruasi setiap bulan. Selain itu, remaja juga membutuhkan Kalsium. Kekurangan kalsium saat remaja, akan menyebabkan terjadinya osteoporosis di usia lanjut

Di sisi lain, kelebihan asupan akan menyebabkan pertambahan berat badan. Obesitas yang terjadi di usia remaja, akan berlanjut pada usia dewasa dan lansia. Sedangkan obesitas itu sendiri merupakan factor risiko bagi berbagai jenis penyakit seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus, atritis penyakit kandung empedu, beberapa jenis kanker, gangguan fungsi pernapasan dan gangguan kulit