Edukasi Bahaya Minuman Berpemanis dalam Kemasan di Desa Pattallasang

  • 20 Agustus 2024
  • 04:23 WITA
  • Administrator
  • Berita

Edukasi Bahaya Minuman Berpemanis dalam Kemasan di Desa Pattallasang


Pattallasang, 20 Agustus 2024 – Pada hari Selasa, 20 Agustus 2024, Desa Pattallasang menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diadakan oleh tim pengabdian dari Prodi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para ibu yang memiliki anak tentang bahaya konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan. Materi yang disampaikan mencakup pengertian, jenis, bahaya, dan solusi untuk mengurangi konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan.


Acara dimulai dengan pemaparan mengenai pengertian minuman berpemanis dalam kemasan. Tim pengabdian menjelaskan bahwa minuman berpemanis adalah produk minuman yang telah ditambahkan gula atau pemanis buatan, yang sering kali ditemukan dalam bentuk minuman ringan, jus kemasan, dan berbagai jenis minuman olahan.


Selanjutnya, peserta diperkenalkan dengan jenis-jenis makanan dan minuman berpemanis yang umum dikonsumsi oleh anak-anak, seperti susu kemasan, teh manis dalam kotak, minuman energi, dan minuman manis dalam kemasan. Tim memberikan contoh nyata produk-produk tersebut dan menunjukkan bagaimana kandungan gulanya yang tinggi dapat berdampak negatif pada kesehatan.


Bagian penting dari kegiatan ini adalah pembahasan tentang bahaya konsumsi berlebihan minuman berpemanis. Para ibu diberi informasi mengenai risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan, termasuk obesitas, diabetes tipe 2, kerusakan gigi, dan gangguan metabolisme pada anak-anak. Selain itu, juga dibahas tentang bagaimana kebiasaan konsumsi minuman berpemanis dapat mempengaruhi perilaku anak, seperti hiperaktivitas dan masalah konsentrasi.


Sebagai penutup, tim pengabdian memberikan solusi dan tips praktis untuk mengurangi konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan. Ibu-ibu diajak untuk lebih cermat dalam memilih produk makanan, mengurangi pemberian minuman manis, dan menggantinya dengan pilihan yang lebih sehat seperti air putih, jus buah alami, atau camilan segar. Selain itu, ibu-ibu juga diajarkan cara membaca label nutrisi untuk memastikan produk yang mereka beli aman dan sehat untuk anak-anak mereka.


Kegiatan ini dihadiri dengan antusias oleh para ibu di Desa Pattallasang. Salah satu peserta menyampaikan, "Kami sangat terbantu dengan informasi yang diberikan. Sekarang saya lebih tahu tentang bahaya minuman manis untuk anak dan bagaimana cara menguranginya. Ini sangat penting untuk kesehatan anak-anak kami."


Dengan keberhasilan kegiatan ini, diharapkan akan ada tindak lanjut berupa program edukasi serupa di desa-desa lain, guna memperluas jangkauan manfaatnya dan menciptakan generasi yang lebih sehat dan sadar gizi.


Penulis : Dian Rezki Wijaya, M.Kes